4+ Alasan Wanita Jadi Pekerja Seks Komersil (Psk)
Saya akan mengulas mengenai beberapa alasan mengapa menjadi pekerja seks komersil / Psk. Saya akan mengulasnya berdasarkan pengalaman saya berbincang dengan Psk tersebut. Saya merasa ingin mengetahui mengapa dia bisa terjatuh sehingga melakukan pekerjaan seperti itu.
Saya juga merasa terkejut dan iba atas beberapa penuturan yang di berikannya, apakah ini memang benar dan jujur dari hati dia menjelaskan padaku atau mereka berbohong, mari kita lanjut membahasnya.
Berikut beberapa fakta alasannya menjadi pekerja seks komersi (Psk):
1. Bercerai dengan suami
Berikut penuturan mengapa melakukan pekerjaan tersebut, yakni akibat dari perceraian rumah tangga. Penjelasannya dia dan mantan suaminya merantau dan sang suami bekerja sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, namun suaminya menceraikan dirinya karena memiliki wanita lain.
Untuk melanjutkan memenuhi kebutuhan hidup dan ketiga anaknya juga harus membiayai pendidikan anaknya tersebut setiap bulan, dia harus rela melakukan pekerjaan seperti itu. Karena untuk bekerja di usianya yang sudah tidak muda lagi tentu sangat sulit mendapat kerjaan, terpaksa dia harus memilih pekerjaan tersebut demi hidup dan ketiga anak - anaknya.
2. Di nodai pacar
Awalnya gadis tersebut bekerja di sebuah pertokoan, dia di nodai oleh pacarnya yang sama - sama bekerja di toko tersebut dan tidak mau bertanggung jawab ketika dia hamil. Untuk menutupi aibnya dengan jalan menggugurkannya.
Karena frustasi dan malu akibat aibnya, sehingga dia melakukan pekerjaan menjadi wanita panggilan disebuah hotel. Yakni menjadi tenaga pijat panggilan dan sekaligus plus - plus, ia bekerja sama dengan pegawai hotel tersebut dan memberikan uang jasa setiap ada pelanggannya.
3. Ditipu teman
Fakta yang saya dapat dari wanita yang masih memiliki keluarga di kampung tersebut karena di ajak oleh temannya untuk bekerja di kota sebagai pembantu rumah tangga dengan gaji yang lumayan. Dari penuturan wanita 28 tahun tersebut ternyata dia ketipu sama temannya, karena sudah terlanjur berangkat kekota dan baru dia tahu jika temannya tersebut bukan ART namun wanita pekerja seks komersil.
Akhirnya dia terjatuh dan menjadi wanita Psk yang bekerja dengan berlabel sebagai salon kecantikan. Dia tidak bekerja jadi pegawai salon namun menjadi pelayan wanita untuk plus - plus bagi tamu yang datang kesalon tersebut. Tempat itu ternyata bukan hanya salon namun tersedia ruangan dengan kamar - kamar untuk melayani tamu plus - plusnya. Dari penuturannya dia sudah termasuk lama melakukan pekerjaan tersebut dan hasil kerjanya dia kirim sebagian untuk keluarganya, yang tanpa mengetahui pekerjaan yang sebenarnya dari si wanita tersebut.
4. Wanita kiriman
Yang terakhir adalah wanita kiriman dari luar pulau yang datang kekota tersebut, yang sebelumnya di kota asalnya dia memang sudah menjadi wanita pekerja seks komersil dalam sebuah lokalisasi. Dia bekerja sebagai pemandu karaoke buat tamu - tamu sekaligus menjadi pelayan plus - plus.
Namun tempat lokalisasi kerjanya yang lama tutup sehingga dia tidak memiliki pekerjaan lagi, sehingga dia merantau kekota lain dengan melakukan pekerjaan yang sama. Dia juga menjadi pelayan karaoke pada sebuah kafe yang cukup terkenal di kota tersebut, dengan mendapatkan uang tips menjadi pendamping atau pelayan tamu.
Jika tamu tersebut ingin di layani plus - plus juga tentu lain lagi tarifnya yang harus di bayar. Ada sejumlah uang yang di bayar sekali short time maupun lebih besar kalau di booking dalam semalam.Tentu uang yang didapat wanita tersebut bukan bersih sama dia semua karena ada sejumlah retribusi yang akan dia bayar pada maminya, seperti uang sewa kamar, kebersihan dan lainnya.
Catatan:
Inilah fakta yang terungkap dari beberapa penjelasan wanita Psk yang pernah saya tahu dari perbincangan yang aku lakukan. Juga beberapa masalah yang mereka alami begitu beragam dan sangat membuat prihatin. Apapun pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain pasti dia melakukannya karena sebuah alasan. Baik didapat secara halal maupun tidak, berpulang pada diri masing-masing dan tanggung jawab pribadi lepas pribadi.
Saya menuliskan artikel ini bukan bermaksud untuk menghujat atau merendahkan pekerjaan tersebut, namun saya sangat menghormati dan menghargai semua pekerjaan. Sehingga kita tahu dan paham alasan mengapa bekerja seperti itu, dan untuk membuka wawasan serta pemahaman kita bersama.Tks.