Cara Menyelamatkan Pernikahan Ketika Pasangan Anda Ingin Bercerai
Ada banyak alasan mengapa hubungan yang dulu pernah berkomitmen akan merosot menjadi satu pasangan yang meminta untuk bercerai.
Hal ini bisa saja seperti:
Perselingkuhan, telah dipisahkan oleh jarak jauh untuk waktu yang lama, konflik, masalah perilaku atau masalah psikologis salah satu pasangan, bahkan kecanduan yang tidak terkendali.
Apapun dari masalah tersebut yang tampak di permukaan, intinya yaitu bahwa biasanya, kecuali pelecehan atau masalah psikologis apapun yang paling baik ditangani oleh seorang profesional, pasangan menemukan diri mereka dalam bahaya perceraian ketika ada kehilangan komunikasi, cinta dan keintiman pada hubungan perkawinan.
Pertengkaran maupun kemarahan itu sendiri tidak harus menyebabkan keretakan yang tidak dapat diperbaiki di antara pasangan. Dengan keterampilan komunikasi yang baik dan komitmen bersama dalam pernikahan, bahkan ini dapat diatasi. Namun, pada titik di mana salah satu pasangan berada di ambang akan meninggalkan hubungan, bagaimana pasangan yang tersisa bisa menyelamatkan pernikahan mereka?
Jika anda berada pada titik di mana pasanganmu telah meminta cerai, apa yang dapat anda lakukan?
Harus menyadari terlebih dahulu bahwa, anda memang punya pilihan. Seringkali, ketika dihadapkan pada situasi krisis, kita mendapati diri dalam keadaan tersudut karena berpikir bahwa kita tidak punya pilihan dalam masalah ini. Bagaimana kita dapat mengubah situasi ketika melibatkan perasaan atau keputusan orang lain?
Meskipun kita tidak dapat, tidak boleh, maupun sama sekali tidak bisa memanipulasi, memeras, atau mengancam pasangan kita untuk berubah pikiran, kita sebenarnya dapat mengontrol bagaimana bisa bereaksi terhadap situasi tersebut. Jika ada, harus menyadari bahwa anda masih memiliki kendali atas diri sendiri.
Masih memiliki kesempatan untuk melihat ke dalam dan bertanggung jawab atas perasaan dan tindakan sendiri dan bahkan memiliki kesempatan untuk mencatat secara pribadi apa yang coba dikatakan pasangan kepada Anda. Apakah ada poin dalam pernikahanmu yang harus diubah? Jika demikian, tanggapi dengan tepat dan proaktif.
Inilah permasalahannya, akan dapat memilih untuk berkubang dalam rasa sakit dan kemarahan atau dapat memilih untuk menjadi lebih positif dan mencintai pasanganmu. Dapat memilih untuk menyalahkan dan mempermalukan pasanganmu atau anda dapat memilih untuk mengambil tanggung jawab, serta bertanggung jawab atas pernikahanmu dan bergerak menuju yang lebih memuaskan dan bahagia. Ya, Anda mendengarnya, bisa memilih untuk merasa puas dan bahagia di tengah krisis.
Bahkan bila pasanganmu keras kepala dan tidak responsif, anda masih bisa mengubah diri sendiri dan menjadi menarik positif, dan proaktif seperti ketika pertama kali jatuh cinta. Biasanya, pada tahap hubungan yang sulit, salah satu atau kedua pasangan akan melihat ke belakang dan merindukan masa lalu yang indah di mana mudah untuk bersama. Akan dapat mengabadikan hari-hari itu lagi dan bahkan menambahkannya dengan kedewasaan dan pertumbuhanmu sendiri saat ini.
Lagi pula, anda tidak menghabiskan tahun-tahun setelah pernikahan dengan sia-sia. Dan pasanganmu telah melakukan pengorbanan yang besar dalam hubungan ini dan niatmu untuk bertahan dalam pernikahan melalui tindakan cinta yang positif, komunikasi terbuka, dan komitmen yang kuat bisa membantu pasangan memfokuskan kembali pandangannya pada apa yang pernah kalian komitmenkan.
Menjadi orang yang penuh kasih lagi dengan merawat pasanganmu dalam hal-hal kecil sehari-hari. Berada di sana untuknya ketika sebelumnya anda mungkin terlalu sibuk dengan kerja. Sisihkan waktu menjalin kedekatan hanya untuk pasanganmu saja, padahal sebelumnya mungkin membiarkan anak terlalu banyak menyita waktumu.
Kemudian, ketika saatnya tiba bahwa anda bisa membuka komunikasi bersama pasangan dan benar-benar duduk serta mendiskusikan masalah yang anda hadapi, tanyakan padanya apakah dia menyadari seberapa besar usaha yang harus dilakukan untuk bercerai.
Apakah pasangan memang benar-benar menyadari bahwa perceraian memiliki konsekuensi emosional, finansial, logistik, dan fisik. Perceraian akan membawa perubahan dan itu pasti tidak bisa dianggap mudah. Jika pasanganmu ingin bercerai, apakah dia siap menerima perubahan tersebut?
Yang terakhir, anda juga bisa memiliki pilihan untuk melibatkan pihak ketiga atau mediator untuk membantumu dan pasangan melalui situasi ini. Jika situasinya benar-benar serius, carilah bantuan. Ini bukan waktunya untuk membiarkan harga dirimu menghalangi.
Seorang penatua atau profesional yang tepercaya maupun teman netral akan bisa membantu menempatkan segala sesuatu ke dalam perspektif antara anda dan pasangan, juga bahkan bisa membantu membuka kekhawatiran atau masalah yang mendalam. Untuk semua yang anda tahu, mungkin sesederhana pasanganmu yang menginginkan lebih banyak perhatian atau lebih banyak cara untuk terbuka kepadamu.